LOKANANTA – ABBEY ROAD-nya Indonesia











Indonesia punya tempat legend lagi, khususnya bidang recording yang bisa dibilang “abbey roadnya” Indonesia. Tempat ini diklaim sebagai anggota Asiri aktif no.1, yang artinya bisa dibilang sebagai studio rekaman pertama di bumi tanah air.
Kebetulan lokasinya di Solo Jawa Tengah, dulunya studio ini dipakai oleh negara untuk membuat & mendistribusikan master rekaman dari RRI daerah untuk diputar diseluruh nusantara. Jadi master audio pada saat itu ada disini semua, dari pidato Bung Karno sampai lagu Terang Bulan master dalam bentuk PH yang tersimpan rapi di museumnya.
Begitu masuk, aura legendnya udah terasa. Dari jimat audionya yang barang vintage, koleksi gamelan jaman Diponegoro, dan tentunya sound dari akustik yang keren.
Ruang Take, Luasnya minta ampun, set drumnya kelihatan kecil bgt. Bisa pemanasan dulu sambil maen futsal.

CONTROL ROOM
Speaker dua generasi. UREI & MACKIE, perlu 4 orang untuk angkut speaker UREI yang posisinya di gantung itu.
UREI 801, saat Iwan Fals diperdengarkan di speaker ini, ga mau balik rumah,
diem aja, bingung mau ngomong apa ….
TRIDENT
Disinilah gamelan Jawa dimasak gain serta karakternya dengan mixer
Inggris.
Mas Andi menceritakan saya dengan detail studio ini, beliau menyambut saya dengan sangat baik, sabar saya siksa dengan banyak pertanyaan dan muter – muter distudio yang luasnya bisa dipake buat maen futsal.
Mas Andi, sound enginner yang jatuh cinta dengan musik karawitan dan gamelan, banyak sekali institusi dalam / luar negeri yang ingin sekali belajar gamelan disini, membuat saya malu karena tidak bisa maen gamelan yang notabene dari negeri sendiri.
Beliau juga yang merangkai alat ini dari gudang, memperbaiki serta menyolder sendiri komponen – komponen yang rusak, maklum alat-alat ini sempat nongkrong di gudang selama 10tahun, “mas, biyen mic Neuman itu gur digletakke ning ngisor”. (dulu, mic Neuman cuman digletakan dilantai), karena banyak orang yang ga ngerti.
Bahkan anak muda jaman sekarang menyangsikan mixer Trident dengan kalimat, “mas ini mixer buatan sendiri ya? Kok dari kayu semua,”.
Terasa betul, banyak yang kurang ngerti alat-alat ini, mungkin karena sudah computerized semua, dan GUI modern itu sering menipu telinga dengan gambar bagus.
Mas Andi merenovasi studio ini setelah tidur panjangnya, mulai dari memperbaiki akustik yang rebutan sama rayap, kabel – kabel yang sudah usang, ditemani manual booknya. Hwewhwwpwpw…
“Belum lagi kalo ada yang ngambek alat-alatnya. Harus pinter – pinter “kulo nuwun” mas…”
Selain bangunan studio ini, ada bangunan disampingnya yang menyimpan puluhan Piringan Hitam yang sudah layak dijadikan museum rekaman asli Indonesia.
Saat ini studio Lokananta sudah dibuka untuk umum, baik untuk take recording, mixing serta penggandaan, dan sangat terjangkau. Ga perlu ditanyakan sapa aja yang pernah rekaman disini kan?
Kalo ada kesempatan, maen ke Solo dan rasakan salah satu Wisata Audio Indonesia yang sebenarnya. Ini adalah kebanggaan Sound Enginner Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar