Membuat Album Musik (Yakin?)

Sudah barang tentu, minat kita dalam membeli CD album musik seiring bertambah turun ditengah godaan Youtube dan penyakit lama industri musik (bajakan). Hal ini akan mempengaruhi musisi dalam berkarya khususnya dalam membuat album dan lebih cenderung membuat single, lalu diedarkan atau dijual. Tapi ga semua gitu kok. Masih banyak yang suka bikin CD kompilasi, bikin album musik buat dikoleksi orang lain atau bahkan upload soundcloud satu album lagu sendiri.

Pertanyaannya, mengapa kita harus masih membuat album?
1. CD Album itu keren. Karena proses pembuatannya tidak mudah, berkonsep, bercerita serta sebuah keharusan apabila band atau kamu selalu dianggap serius oleh pendengarmu. Apa sih enaknya menyukai seorang musisi apabila dia baru buat 1 lagu dan langsung hits. Mau beli 1 lagu kok rasanya males (alasan ngeles), mau nonton konsernya, mesti dalam hati bertanya, setelah dia main 1 lagu tersebut dia main lagu apalagi ya? Cover lagu orang gitu? tapi kok harga tiketnya sama dengan yang punya album? Ga papa kalo penyanyinya sexy lumayan cuci mata sekaligus nambah dosa dikit - dikit.

2. CD Album itu unik. Keren sama unik apa bedanya? Beda. Unik mengambarkan sesuatu yang berbeda. Pernah merasa beli CD album karena emang ga tahu lagunya dan hanya karena cover dan teman bilang bagus lalu akhirnya kita beli atau nyoba dengerin? Kenapa bisa seperti itu? Unik kan jawabannya.

3. CD Album itu ibarat sertifikat rumah. Lho ini lebih aneh lagi. Pada saat kalian punya rumah, yang biasanya ada halaman, ruang tamu, kamar tidur, jemuran, dapur. Kerasa apa? Kayak lengkap aja. apalagi kalo ada anak istri dan keluarga. Enak aja. Sama ketika ditanya oleh orang lain, udah pernah rekaman mas? Udah. mana? ini 1 lagu. Bentuknya MP3 mas, mau saya bluetooth-in? Coba kalo jawabnya begini, ini mas saya udah bikin rekaman, dalam 1 CD ada beberapa lagu, barangkali ada yang cocok. Btw covernya keren buat dipasang disudut kamar atau masuk rack cd di mobil. Hem. Komplit dan menyenangkan jawabannya layaknya bahagia punya sertifikat rumah sendiri.

4. CD Album itu bukti. Bukti Kamu Sudah Berkarya. Wis titik.

5. CD Album itu kristalisasi keringat. Masih ingat Mr. Tukul bilang ini. Yup. Bikin CD album itu berat, apalagi kalo self produce, masih ingat latihan dengan duit tipis, patungan buat sewa studio dan jarang makan enak pada saat rekaman? Beberapa pernah ngutang distudio rekaman, dan kalo ingat mau ngelunasin. Pernah ingat tanya sana sini, yang mau muter laguku sapa ya? Akhirnya kita kirim CD Album tersebut ke radio, temen - temen EO supaya dapat job, koran supaya di interview dsb dsb. Tentunya proses tadi mengeluarkan keringat yang kadang bau wangi surga. Surga kalo albumnya laku, direspon endorser dan dapat kaos gratisan kalo manggung, jadi model majalah lokal dan cascisus diradio supaya bisa dibilang nama saya blablabla dan diringi nama bandnya. Bangga loh bisa gitu. Soal duit dan rejeki biasanya datang belakangan, ada yang dapat duit, ada yang dapat istri, tawaran pekerjaan bahkan ajakan untuk ngeband dengan band lain. Lho? haha

6. CD Album itu....

Udah bikin lagu aja yang cukup. Cukup jumlahnya, cukup danannya, cukup energinya dan cukup buat kita bahagia.

Salam,
Budi Pasadena Studio
yang sedang menunggu kiriman data kompilasi dari band paling buncit, ditengah tekanan produser, selesaikan cepat ya minggu depan cetak CD soalnya.

Makasih.

Posting Komentar

0 Komentar