Saya balik nanya? Budgetnya standart artis kagak? Terus hening. Pertanyaan basa - basi ini biasanya diutarakan klien yang memang ga mudeng, atau malas baca spesifikasi studio di menu studio di blog ini.
Saya responnya lempeng, bisa ya bisa ga. Saya kejar lagi pertanyaan, emang rekamannya mau dipakai apa? Jawabannya kira - kira begini.
1. Buat koleksi doang (ok lah. studio saya bisa)
2. Mau dijual mas (ok juga, studio saya bisa)
3. Buat terkenal mas (ok ok, bisa - bisa)
4. Binggung mas (ok bisa).
lalu kapan hari ada juga yang nelpon, mas studio punya mic merk N, preampnya merk A, ada consolenya? Hmmm... saya ga punya mas yang high class kayak gitu. Soalnya target pasar saya belum setinggi itu. Saya bisa aja sih beli, tapi kalo sewanya jadi 2 juta per shift kayaknya banyak yang mundur mas. hehe. Ya saya menyesuaikan aja yang biasanya "hire" saya jadi sound engineer. Cup - cup.
Brarti studionya ga standart artis dong mas? Dalam hati saya masih binggung jawab kayak gini. Kamu cek aja hasil pekerjaan saya di menu klien. Kalo yakin dan cocok ayuk kerja bareng, kalo ga ya salam kenal aja.
Btw kamu mainnya sama kayak artis. Halo ? Mas ? Haloo? Mass Mass? kok hening dan sepi. Mas?
0 Komentar